Awalnya, Jasmine mencoba banyak hal di dunia konten. Mulai dari komedi, cover lagu, quote galau, sampai konten beauty dan semuanya sudah dijajal. Tapi titik baliknya datang dari hal yang nggak disangka-sangka, konten tentang bahasa Jemberan.
Ide itu muncul karena keseharian Jasmine emang udah akrab banget dengan bahasa Jember. Itu bahasa yang ia pakai ngobrol sehari-hari bareng teman-temannya. Tapi saat dijadikan konten, eh lha kok malah boom! Meledak ugal-ugalan. Viral di mana-mana. Dari situ, orang-orang mulai menyebutnya Ratu Jember. Wkwkwk, guyonnn.
Tapi di balik kelucuan itu, ada alasan mendalam kenapa Jasmine memilih untuk menaikkan bahasa Jemberan ke permukaan. Menurutnya, bahasa ini unik, perpaduan Jawa dan Madura yang cuma bisa ditemukan di Jember, terlepas di daerah lain juga memiliki kecenderungan yang sama. Tapi Jember memiliki keunikannya sendiri. Sayangnya, nggak semua orang melihat keunikannya. Jasmine sering mendengar orang bilang bahasa Jember itu aneh. Bahkan ada yang sampai mengolok-olok.
Dari rasa nggondok itulah muncul semangat “Bahasa Jember itu identitas, dan kita perlu bangga,” ucap jasmine saat kami wawancara.
Sebelum viral dan punya banyak pengikut, Jasmine punya kesibukan kuliah dan ikut lomba nyanyi. Bakat menyanyi ini sudah diasah sejak kecil. Sejak kelas 5 SD, ia sudah ikut les vokal. Dari situ, bakatnya berkembang sendiri hingga sekarang aktif mengisi acara di kafe, event, sampai wedding di Jember.
Kalau ditanya soal dunia musik Jember, Jasmine bilang, skenanya asyik dan saling dukung. Antar musisi saling support. Kalau ada yang tampil, yang lain datang nonton. Suasana itu yang bikin musik di Jember tetap hidup dan hangat.
Setelah melewati banyak fase, Jasmine akhirnya merilis single perdananya: “Lih Ngaliho”, lagu ciptaan Ayus Bangga yang sudah lama disimpan seperti harta karun.
Kenapa lagu ini begitu menyentuh bagi Jasmine? Karena liriknya yang relate banget dengan kisah asmaranya. Tentang perempuan yang lelah ditarik ulur, lalu saat diajak balikan, jawabannya: “Yowes, ngaleho mat.” Udah cukup.
Lagu ini full pakai bahasa Jemberan. Menurut kami di JYI, ini adalah lagu yang “wanian”, otentik, dan khas banget. Cocok buat menemani kalian yang lagi patah hati, keliling kota Jember habis hujan, sendirian, sambil dengerin “Lih Ngaliho.” Kami menyebutnya: “Melancholy di Jember.”
.
Jasmine masih akan terus jadi content creator. Tapi sekarang langkahnya juga mulai mantap sebagai musisi. Dunia ini luas, dan Jasmine sedang menjelajahi banyak gelombangnya.
Dan sebagai penutup, kita kasih kuot andalan Jasmine:
“Jangan pernah sekali-kali kamu menduakan orang yang sudah memberikan segalanya untuk kamu. Karena sekali kamu melakukannya, kamu nggak akan menemukan orang seperti dia dua kali.”